BARADUPA.COM – KENDARI. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari telah melakukan pengecekan ulang dan memastikan bila kondisi bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe dalam keadaan tidak rusak seperti diberitakan sebelumnya.
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto melalui Sekda Sultra, Asrun Lio meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama memberi dukungan dengan menangkal kabar yang tidak sesuai.
Ia menilai pembangunan Bendungan Ameroro merupakan sebuah kesempatan baik bagi daerah dalam memenuhi kebutuhan hingga menjaga pasokan air, baik itu untuk irigasi maupun kebutuhan produksi pangan, ditengah kemungkinan besarnya perkembangan industri pertambangan khususnya yang ada di Konawe.
Ia menyebut, Pemprov Sultra mengapresiasi pemerintah pusat khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air karena melalui BWS Sulawesi IV Kendari memberikan perhatian terhadap pembangunan bendungan Ameroro.
“Pembangunan ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kami. Kepada semua pihak termasuk masyarakat Konawe, untuk bersama-sama menjaga, memelihara dan melestarikan kawasan sekitar Bendungan Ameroro agar manfaat yang diberikan hingga masa yang akan datang sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat melalui sejumlah dampak positif dihasilkan, tidak hanya sebagai suplai air bagi irigasi. Namun juga dapat menjadi satu potensi pariwisata unggulan di Bumi Anoa,” katanya.
Sementara itu, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, A Adi Umar Dani menegaskan bendungan Ameroro tidak mengalami kerusakan dan siap diresmikan. Klaim itu setelah pihaknya mengecek kondisi bendungan pada Kamis, 09 Mei 2024.
Seluruh struktur yang ada di Bendungan Ameroro telah dinyatakan aman secara teknis, dan sudah melalui sertifikasi desain, sertifikasi pelaksanaan, serta sertifikasi pengisian awal waduk oleh Komisi Keamanan Bendungan. Air Bendungan Ameroro sudah dirasakan manfaatnya, diantaranya terkait fungsi pengendalian banjir pada kabupaten Konawe dan telah melayani irigasi khususnya pada Daerah Irigasi Ameroro. Kedepan, Bendungan Ameroro juga akan menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat Kabupaten Konawe dan sekitarnya,” katanya.
Terkait beredarnya foto hingga video permasalahan konstruksi pada tebing kiri spillway Bendungan Ameroro, kata Adi Umar, merupakan dokumentasi pada masa konstruksi akhir tahun 2022 lalu. Dengan kondisi tersebut, telah dilaksanakan penanganan dan perbaikan pada tebing kiri spillway melalui penguatan porefilling dan telah tuntas pada Maret tahun 2023 lalu.
“Saat ini kondisi tebing kiri spillway Bendungan Ameroro dipastikan aman dengan dilaksanakan pemantauan terhadap seluruh struktur yang dilaksanakan secara rutin. Adapun foto ataupun video lama terkait tebing kiri spillway, tidak membahayakan area Bendungan Utama. Untuk itu, seluruh masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terprovokasi terhadap adanya berita-berita hoax,” ungkapnya.