Bupati KSK Saat Sambutan Pada Pengukuhan TIM TPAKD
BARADUPA.COM, KONAWE. – Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2023 oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa di Aula BKPSDM Konawe, yang dirangkaikan dengan Rapat Program Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kab. Konawe, Selasa (14/2/2023).
Kery Saiful Konggoasa mengapresiasi upaya Tim TPAKD Provinsi khususnya Otoritas Jasa Keuangan dan Biro Perekonomian Provinsi Sultra atas upaya yang dilakukan untuk dapat mendorong TPAKD Konawe hingga terbentuk.
“Atas bimbingan TPAKD Provinsi dan OJK serta OPD Teknis yang terlibat, TPAKD Konawe dapat terus berinovasi dan berkarya untuk meningkatkan kinerja di lingkungan masing-masing dan membuat program kerja TPAKD ini menjadi skala prioritas yang utama,” ujarnya.
”Atas nama pemerintah daerah kami menyambut baik Kegiatan ini dimana dua lembaga yaitu BI dan OJK Bersama-sama Berkolaborasi untuk memajukan perekonomian didaerah Konawe yang kita ketahui bersama bahwa kabupaten Konawe adalah salah satu pilar utama dan memiliki kontribusi terbesar pada pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tenggara” Lanjutnya.
KSK juga ini menyampaikan, diperlukan langkah nyata secara bersama-sama diseluruh wilayah Kabupaten Konawe dalam mendekatkan masyarakat dengan produk dan layanan keuangan.
“Sehingga perekonomian di Kabupaten Konawe akan terus tumbuh dan berkembang dan dapat meningkatkan produk domestik bruto Kabupaten Konawe dan Provinsi Sultra umumnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sultra, Arjaya Dwi Raya menyampaikan, TPAKD merupakan forum koordinasi antar instansi dan stakeholder yang ada di Kabupaten Konawe yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan literasi.
“Sehingga memberikan akses seluas-luasnya pada masyarakat usaha-usaha yang ada di sini, sehingga mereka lebih cepat mendapatkan akses pembiayaan dari industri keuangan,” terangnya.
inklusi, lanjut Arjaya, sesuai target presiden 90 persen di 2024 dan literasi yang targetnya 50 persen saat ini. Di Sultra sendiri masih 31 persen untuk peningkatan literasi dan inklusi.