Home / News

Kamis, 22 Agustus 2024 - 05:18 WIB

Sosok Rusdianto: Peraih Suara Terbanyak Pilcaleg Konawe 2024

BARADUPA.COM – KONAWE.  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Konawe, Rusdianto, SE, MM saat ini telah mengantongi tiket untuk maju bertarung sebagai calon bupati di Pilkada Konawe yang akan dihelat pada bulan November 2024 mendatang.

Di Pilkada Konawe 2024 ini, Rusdianto (RD) berpasangan dengan putra mantan Bupati Konawe dua periode, Kery Saiful Konggoasa yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Fachry Pahlevi Konggoasa, SE.

Rusdianto merupakan sosok yang menonjol di kalangan anggota DPRD Konawe. Selain namanya populer, Rusdianto juga memiliki kedekatan dengan masyarakat, sama dengan calon wakilnya, Fachry.

Wajah Rusdianto tak asing bagi masyarakat Konawe. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini sudah lama terjun di dunia politik.

Masyarakat Konawe tentu sudah akrab dengan pria yang lahir 28 April 1978 silam ini. Pasalnya, Rusdianto sering terlihat menerima aspirasi masyarakat baik itu dilakukan saat reses maupun saat menerima aspirasi langsung dari masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa di gedung dewan Konawe.

Rusdianto memulai perjalanan politiknya sejak 20 tahun lalu. Ia mengawali karier politiknya dengan jabatannya sebagai pengurus ranting PDIP, hingga sekarang menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Konawe.

Di kanca politik daerah, Rusdianto merupakan sosok yang diperhitungkan karena memiliki jiwa leadership yang kuat. Darah politik yang mengalir dari orang tua membuat Rusdianto mampu bertahan hingga saat ini.

Rusdianto merupakan anak dari politisi senior PDI Perjuangan, Alia. Alia adalah mantan anggota DPRD Kabupaten Konawe. Setelah pensiun, Alia digantikan oleh putranya, Ruadianto.

Baca Juga  Kader Terbaik Ameroro di Lantik Jadi Pimpinan DPRD Konawe

Meski anak politisi, Rusdianto mengaku bersih dari unsur koneksi orang tua. Hal tersebut dibuktikan dengan terpilihnya sebagai anggota DPRD Konawe, bukan di basis orangtuanya dulu.

Uniknya, Rusdianto merupakan satu-satunya anggota dewan di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terpilih tiga periode di tiga dapil berbeda dan selalu memperoleh suara terbanyak di dapil tersebut.

Periode pertama (2009-2014) Rusdianto menjadi anggota DPRD Konawe dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi empat wilayah Kecamatan yakni Sampara, Soropia, Bondoala, Kapioala, Lalonggasumeeto, Morosi dan Anggalomoare.

Periode kedua (2014-2019) Rusdianto kembali terpilih di Dapil 2 yang meliputi enam Kecamatan yaitu Pondidaha, Wonggeduku, Besulutu, Meluhu, Amonggedo dan Wonggeduku Barat. Rusdianto pun bagian dari unsur pimpinan DPRD (Wakil Ketua).

Periode ketiga (2019-2024), Rusdianto kembali bertarung di Dapil 1 yang meliputi empat Kecamatan, yaitu Unaaha, Wawotobi, Anggaberi dan Konawe. Dapil ini
dikenal sebagai “Dapil Neraka” karena belum ada satu partai politik yang mampu merebut dua kursi di wilayah ini.

Dalam pesta demokrasi itu, pria yang akrab disapa RD ini memperoleh suara sebanyak 2.282 suara.Ia pun kembali menduduki kursi pimpinan DPRD sebagai Wakil Ketua.

Pemilu 2024, RD kembali bertarung di dapil Konawe satu. Kali ini, RD pecahkan rekor dengan meraih suara terbanyak dengan 3754 suara dan mengantarkan partai yang ia pimpin sebagai pemenang pemilu di Konawe. PDIP akhirnya “pecahkan telur” dan menjadi Ketua DPRD Konawe periode 2024-2029.

Lahir di Konawe serta menjabat puluhan tahun sebagai anggota DPRD, Rusdianto tahu betul kondisi wilayah setempat. Hal itu juga yang dia jadikan modal untuk maju sebagai calon Bupati Konawe bersama calon wakilnya, Fachry Pahlevi Konggoasa.

Baca Juga  Jelang Pencoblosan, Rusdianto - Fachry Gelar Dzikir dan Doa Bersama

Maju bersama Fachry, Rusdianto berencana untuk mendorong dan memanfaatkan sumber daya alam di wilayahnya secara maksimal. Sehingga dapat bernilai ekonomi dan membawa kesejahteraan untuk masyarakat setempat.

Besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Konawe, terutama pada dua sektor, yaitu pertanian dan pertambangan akan menjadi perhatian khusus RD ketika diberi amanah untuk memimpin Konawe untuk lima tahun ke depan.

Menurut RD, kedua sektor itu juga menjadi rebutan investor asing untuk datang menanamkan modalnya. Hal ini kata dia, akan menjadi modal dalam mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Rusdianto menganggap kedatangan investor asing bukanlah ancaman, justru kabar baik bagi suatu daerah, asal memberi kontribusi sepadan terhadap perekonomian daerah seperti memperkejakan masyarakat lokal dalam operasionalnya.

Diketahui, selama menjadi anggota dewan, Rusdianto cukup memperhatikan dan mempertahankan aspek kearifan lokal di tengah banyaknya budaya asing yang masuk ke Konawe. Sehingga Rusdianto dinilai sebagai figur yang tepat untuk memimpin Konawe karena paham seluk beluk adat, budaya dan tradisi masyarakat lokal di Kabupaten Konawe.

Selain jabatan politik, Rusdianto juga memegang jabatan di bidang olahraga. Saat ini RD masih menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten atau Askab Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Konawe periode 2022-2026 dan Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Konawe periode 2021-2025.

RD juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Konawe.
Rusdianto juga pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Konawe periode 2016-2021.

Share :

Baca Juga

Beranda

Jelang Pencoblosan, Paslon Nomor Urut 2 RD-FPK Dapat Dukungan dari Relawan Prabowo

Beranda

Tidak Melakukan Kampanye Akbar, Rusdianto – Fachry Memilih Dzikir dan Doa Bersama

Beranda

Survei Terkini Pilkada Konawe: Rusdianto – Fachry Jauh Tinggalkan Rivalnya

Beranda

Peta Survei Kemenangan Pilkada Konawe Kian Terang, Rusdianto-Fachry Beri Bocoran

Hoby & Olahraga

Raker KONI, Rusdianto Sebut Konawe Siap Jadi Tuan Rumah Porprov 2026

Hoby & Olahraga

Ketua KONI Melepas Tim Sepak Bola U-15 Konawe yang akan Berlaga di Piala Soeratin 2024

Beranda

Kampanye Dialogis di Amonggedo, Tokoh Masyarakat Sebut Visi Misi RD-FPK Sesuai Harapan Masyarakat Konawe

Beranda

Kampanye Dialogis RD-FPK di Kapoiala, Masyarakat Potong Satu Ekor Sapi