BARADUPA.COM – KONAWE. Ratusan masyarakat Kecamatan Puriala berbondoong-bondong menghadiri acara kampanye dialogis Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Rusdianto dan Fachry Pahlevi Konggoasa (RD-FPK) di Desa Sonai, Rabu (16/10/2024).
Ini merupakan kali kedua RD-FPK bertandang ke Puriala, setelah sebelumnya datang mengukuhkan ratusan tim pemenangan desa/kelurahan dan kecamatan. Kali ini, mereka datang sebagian besarnya merupakan warga eks trans di Puriala.
Dalam kesempatan itu, Irawan Laliasa, yang merupakan tokoh besar Asaki Raya (wilayah Puriala dan sekitarnya) mengungkapkan uneg-unegnya kenapa ia bisa berada di barisan RD-FPK. Irawan mengaku, ia kalau ia ingin menang dan tidak mau kalah lagi.
“Saya tidak mungkin menggiring warga Asaki Raya, khususnya Puriala di RD-FPK kalau bukan untuk memang,” teriak Pria yang selalu memenangkan Pilkada Konawe di Kecamata Puriala tersebut disambut riuh tepuk tangan warga.
Irawan memegaskan, kalau RD-FPK menang, tidak mungkin Puriala ditelantarkan. Sebab, ia sendiri ada dibarisan itu dan terlibat langsung dalam penyusunan visi-misi RD-FPK.
“Kalau RD-FPK terpilih nanti, insya Allah Kecamatan Puriala akan kita sejajarkan pembangunan di Puirala seperti kecamatan lain yang ada di Konawe,” tegas Ketua Tim Pememangan RD-FPK tersebut.
Irawan juga mewanti-wanti agar masyarakat bersikap cerdas terhadap janji-janji politik. Menurutnya, ada calon yang berjanji, lima hari pasca dilantik, jalanan akan dia langsung hitamkan alias aspal.
Padahal kata Pak Irawan, konsepnya tidak semudah itu. Tahun pertama adalah perencanaan. Tahun kedua penganggaran dan tahun ketiga baru pelaksanaan.
“Kalau pun hari ini ada yang timbun jalan di sini, biarkanlah. Karena nanti RD-FPK yang akan aspalkan,” sentil Irawan.
Dalam kesempatan itu, Istri dari Calon Bupati Konawe, Sinthia Pertiwi Rusdianto, mengungkapkan, ia sendiri sudah kerap keluar masuk di Puriala. Dan ada satu hal yang ia janjikan, khususnya ibu-ibu di Kecamatan Puriala, yakni terkait bantuan UMKM.
Ia mengungkapkan, dalam 12 program prioritas RD-FPK, ada bantuan dana block grant Rp200 juta per desa/kelurahan tiap tahun. Bantuan itu, salah satunya bisa dimaksumalkan warga desa di Puriala untuk usaha UMKM.
“Ibu-ibu di sini lebih kuat dari yang saja kira. Mereka adalah unjung tombak dari usaha baru merah. Nah, dana block grant ini kita siapkan agar ibu-ibu di sini bisa memaksimalkan usaha dan ikut memperbaiki ekonomi keluraga,” pungkasnya.