BARADUPA.COM – KONAWE. Penjabat (Pj) Bupati Konawe Stanley, SE, S.SiT, MM, memimpin Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting 2024, di Ruang Rapat Pendopo kabupaten Konawe, Kamis, (3/9/2024)
Dalam rakor tersebut Penjabat (Pj) Bupati Konawe Stanley, SE, S.SiT, MM, didampingi Sekertaris daerah Sekda) Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K, Perwira Penghubung (PABUNG) Konawe, Letkol inf Aswar Dinata SH, mewakili Dandim 1417/HO/Kendari,
Kepala BKKBN, Tam Sati Sam.
Stanley” memulai rapat dengan memaparkan tujuan utama evaluasi ini, yaitu untuk mengukur sejauh mana tim telah menjalankan tugasnya sesuai dengan mandat yang diberikan. Pejabat Bupati Konawe menyatakan bahwa evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan, serta untuk mengetahui sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berkontribusi terhadap penurunan angka stunting. Selain itu, rapat ini juga mengevaluasi program kegiatan dari Organisasi Perangkat Daerah yang mendukung upaya penurunan stunting.
Dalam rapat ini, setiap anggota tim diberikan kesempatan untuk melaporkan kegiatan dan capaian mereka. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, seperti koordinasi antar anggota tim, pelaksanaan tugas lapangan, serta keterlibatan dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas juga dibahas, termasuk kendala logistik dan koordinasi di lapangan.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah efektivitas komunikasi dan koordinasi antar anggota tim. Beberapa anggota tim mengakui bahwa masih terdapat hambatan dalam komunikasi yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan program. Peningkatan koordinasi dan komunikasi yang lebih baik sangat diperlukan untuk memastikan setiap program dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Selanjutnya, rapat juga mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan oleh tim percepatan. Berdasarkan laporan yang disampaikan, beberapa program telah menunjukkan hasil yang positif, seperti Pemerintah melaksanakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting pada bulan Juni 2024.
untuk di kegiatan ini berlangsung di Pendopo kabupaten Konawe bersama Kepala OPD, seluruh camat di kabupaten Konawe, Seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Konawe, sehingga data akurat by name by address yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin tearah dan tepat sasaran.
Rapat evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai tindak lanjut dari audit kasus stunting yang telah dilakukan, memperoleh informasi terkait perkembangan capaian penurunan stunting, serta mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam intervensi yang telah dilaksanakan. Evaluasi berkala ini dianggap penting untuk memastikan program-program penurunan stunting berjalan efektif dan tepat sasaran.
Diharapkan nantinya dalam rapat tersebut setiap intansi terkait yang tergabung dalam tim penurunan stunting di Konawe bisa memberikan masukan dari program yang sudah dilaksanakan sehingga ke depan bisa menjadi acuan dan membantu mempercepat penurunan angka stunting.
Pejabat Bupati Konawe juga, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh intansi terkait Stunting yang sudah bekerja keras selama ini, sehingga angka stunting di Kabupaten Konawe bisa menurun sesuai dengan yang diharapkan dari angka 383 menjadi ke angka 380. Dengan hasil capaian tersebut diharapkan pada tahun 2024 ini setiap intansi terkait bisa bersama sama menurunkan angka stunting yang dimulai dari mapping penyebab terjadinya stunting kemudian apa saja kendala yang dihadapi saat melakukan penyuluhan sehingga pada tahun 2024 tidak ada kendala yang berarti saat melakukan program tersebut.
“Bersama kita saling bahu-membahu. Kita tuntaskan semuanya sesuai dengan kegiatan yang bisa kita lakukan sehingga apa yang kita targetkan bisa terealisasi” kata Stanley.
Dalam menuju zero stunting tentu perlu kolaborasi lintas sektoral untuk menjalankan usaha-usaha atau program-program dari OPD terkait penurunan kasus stunting. Untuk kemudian OPD tersebut mendata hasil program yang telah dijalankan sehingga nantinya zero stunting bisa terwujud. Pungkasnya.
Pada kesempatan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH menyampaikan 10 poin amanat dari Pemerintah Pusat yang dirangkum dalam program 10 pasti. Diantaranya, Pemerintah Daerah melalui jajaran terkait harus memastikan kembali terkait pendataan ibu hamil dan balita di daerahnya untuk menjadi target, agar penanganan tepat sasaran.
Selain itu dalam pembahasan 10 Program menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah harus dapat memastikan bahwa alat timbang dan alat ukur balita sudah sesuai standar. “Tak hanya itu saja, intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal harus sudah dipastikan diterima oleh ibu hamil dan balita bermasalah gizi,” ujarnya.
Tak lupa Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH, itu juga mengimbau agar para kader Posyandu beserta Pemerintah Kecamatan dan Desa dapat memberikan edukasi bagi ibu hamil. Ferdinand, mengingatkan kembali semua pihak terlibat harus bahu membahu menyukseskan program dari Pemerintah Pusat tersebut. “Mari kita terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencegah stunting di Konawe, sehingga stunting di Konawe tidak malah menuju titik genting,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.(BKKBN), Tam Sati Sam,SE. bahwa intervensi serentak pencegahan stunting ini sangat perlu dilakukan, sehingga mencegah lahirnya stunting-stunting baru
di Kabupaten Konawe
Tam Sati Sam,SE. menyampaikan, tujuan kegiatan intervensi serentak penanganan stunting adalah untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu dan mendeteksi secara dini masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.
“Untuk melaksanakan kegiatan yang sangat penting ini tentu diperlukan dukungan dari semua pihak khususnya Pemda Konawe, kecamatan sampai tingkat gampong mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pemantauannya. Konvergensi antara semua pihak sangat diperlukan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujarnya.
Lanjut” Kepala BKKBN Kabupaten Konawe, dalam laporannya menyampaikan peserta yang mengikuti rapat koordinasi ini berjumlah 170 orang yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) se Kabupaten Konawe. “Pesertanya dari OPD, para Camat, serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Konawe.” ujarnya.
Lebih lanjut” Tam Sati Sam,SE mengatakan, tujuan dari rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting yaitu untuk mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.
“Karena hari ini angka stunting di Kabupaten Konawe masih tinggi, sehingga diperlukan sinergitas dan kolaborasi bersama sebagai upaya yang optimal serta integrasi berbagai sektor untuk mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Konawe pada tahun 2024,” pungkasnya.