BARADUPA.COM – KENDARI. Sejumlah Wartawan dan Organisasi Media di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibuat heboh dengan beredarnya “Proposal Buka Puasa Bersama Pemprov dan Insan Pers” dengan
Penyelenggara tertulis Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. M. Ridwan Baddalah, Spd., MM. Dalam cover proposal tersebut terlihat masing-masing lambang organisasi Media diantaranya AJI Kendari, PWI Sultra, IJTI Sultra, SMSI Sultra, AMSI Sultra, dan JMSI Sultra.
Sementara Redaksi dalam proposal tersebut tertulis pengajuan dana yang diduga dibuat tanpa konfirmasi atau sepengetahuan resmi dari masing – masing-masing Ketua Organisasi, salah satunya adalah Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menanggapi hal tersebut, Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (Pengda JMSI) Sulawesi Tenggara terkait dengan adanya pencatutan logo organisasi mereka dalam proposal acara buka puasa bersama gubernur Sultra tanpa konfirmasi.
Ketua JMSI Sultra, M Nasir Idris mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai pencemaran nama baik organisasi.
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan proposal ini. Tiba-tiba, logo JMSI muncul tanpa pemberitahuan. Ini jelas merugikan kredibilitas organisasi kami,” ujar Nasir Idris dengan nada geram, Jumat 21 Maret 2025.
Nasir Idris yang juga merupakan CEO Telisik.id, mengungkapkan, pencatutan logo ini telah memicu diskusi panas di kalangan pengurus JMSI Sultra. Mereka sepakat bahwa tindakan ini tidak bisa dibiarkan dan harus diusut tuntas.
“Kami tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. Pencatutan logo tanpa izin adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mencoreng nama baik JMSI,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar proposal kegiatan buka puasa bersama Pemprov Sultra dengan insan pers yang mengusung tema “Sinergi Pemprov-Media dalam Membangun Sultra”.
Proposal yang diklaim sebagai kolaborasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra dan sejumlah organisasi pers ini memuat sejumlah logo organisasi wartawan dan perusahaan pers, termasuk logo JMSI.
“Kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini. Kami akan meminta klarifikasi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pencatutan logo ini,” pungkas Nasir yang juga dosen Unusra itu.